Minggu, 28 September 2014

Konsumsi makanan baik untuk keluarga 

Tidak diragukan lagi, peran keluarga sangat berpengaruh dalam pola hidup kita, dan salah satunya adalah pola makan sehari-hari. Seseorang yang terbiasa dengan pola makan tertentu biasanya akan sulit untuk menghilangkan kebiasaannya tersebut. Untuk itu, orangtua khususnya kaum ibu perlu mengetahui bagaimana caranya membiasakan anak dan keluarga dengan pola makan sehat.

Kenalkan Sejak Dini

Kita bisa mulai mengenalkan makanan sehat sejak anak kita lahir. Memberikan ASI pada anak-anak kita sebenarnya merupakan awal yang baik untuk memulai. Seperti kita ketahui, ASI merupakan makanan terbaik dan tidak bisa ditandingi dengan susu formula semahal apapun. Setelah anak berusia 6 bulan dan siap mendapatkan MPASI (makanan pendamping ASI), maka hendaknya kita memilihkan mereka makanan yang alami dan sehat. Meskipun banyak makanan instan yang sangat praktis, namun makanan pendamping ASI buatan sendiri lebih variatif dan kaya dengan zat-zat gizi yang dibutuhkan dalam pertumbuhan anak. Semakin bertambah umur anak, kebutuhan mereka pun semakin meningkat, karena anak-anak kita mulai sekolah dan memiliki banyak aktivitas yang menyita tenaga dan pikiran. Untuk itu, tetap pantau pola makan anak, jangan sampai anak berangkat sekolah tanpa sarapan, dan ingatkan anak untuk tidak terlambat makan meski banyak kegiatan. Apalagi saat ini makin banyak kasus sakit gastritis (maag) yang menyerang anak usia sekolah.

Anak Meniru Kebiasaan Orangtua

Jika orangtua mempunyai kebiasaan “sarapan” dengan segelas kopi saja, suka terlambat makan, tidak doyan sayur, dan gemar  makanan instan, maka biasanya kebiasaan-kebiasaan seperti ini akan ditiru oleh anak. Jika kita ingin anak-anak kita sehat dan cerdas, tentu kita akan berusaha untuk menerapkan pola makan sehat dalam keluarga. Kita perlu menjelaskan kepada anak-anak mengenai pentingnya memilih makanan yang sehat. Jangan biasakan anak jajan sembarangan dan tunjukkan pada anak-anak kita bahwa kita selalu berusaha memilih yang terbaik untuk mereka. Tunjukkan pada anak-anak jajanan mana yang boleh mereka pilih dan mana yang tidak boleh.

Perbanyak Konsumsi Serat!

Kebiasaan makan sayur dan buah masih sangat kurang di kalangan masyarakat Indonesia. Rata-rata konsumsi serat pangan penduduk Indonesia baru memenuhi 10,5 gram per hari, ini berarti hanya memenuhi kebutuhan serat sekitar sepertiga dari kebutuhan serat yang ideal (30 gram) setiap hari. Hal ini mengakibatkan penyakit degeneratif (penyakit ketuaan), seperti penyakit jantung, stroke, dan lain-lain meningkat tajam. Serat memiliki banyak manfaat antara lain : meningkatkan kesehatan saluran pencernaan dengan cara meningkatkan motilitas (pergerakan) usus besar, memperlancar proses buang air besar, mengurangi risiko wasir (ambeyen), dan mencegah kanker usus besar. Makan sayur dan buah dalam jumlah yang cukup juga berfungsi ganda , yaitu selain sebagai sumber serat juga merupakan sumber vitamin dan mineral, yang kesemuanya itu dibutuhkan untuk pemeliharaan kesehatan tubuh yang optimal.

Jangan Asal Pilih

Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan ketika memilih sayur dan buah, tentunya supaya manfaat yang diperoleh bisa maksimal. Berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memilih buah :
  • Pilihlah buah yang masak dan utuh. Buah yang masak optimal memiliki rasa manis yang segar.
  • Pilihlah buah yang memiliki kulit yang licin, segar, dan tidak keriput.
  • Warna buah harus terlihat segar dan padat.
  • Pilihlah buah yang berbau harum (untuk beberapa jenis buah tertentu)
  • Belilah buah tepat pada musimnya.

Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan ketika memilih sayuran, antara lain :
  • Sayuran daun, pilihlah yang masih utuh dan segar, berwarna cerah, belum menguning, dan tidak buram. Batang daunnya dapat dipatahkan dengan mudah dan tulang-tulang daunnya masih terlihat jelas.
  • Sayuran buah, pilihlah yang masih utuh, tidak pecah atau memar, tidak berair, serta tidak lunak dan berbau busuk. Pilihlah yang sudah tua atau masak (untuk cabai dan tomat), serta yang masih muda (untuk terung dan labu)
  • Sayuran polong, Pilihlah polong yang masih muda, tidak berlubang-lubang, atau berbintik-bintik, berbentuk silindris, berwarna hijau tua, dengan batas antara biji polong belum terlihat jelas. Pilihlah yang dapat dipatahkan dengan mudah dan tidak berlendir. Sedangkan untuk polong yang diambil bijinya, pilih yang sudah tua.
  • Sayuran umbi, pilihlah umbi yang tidak berlubang-lubang, tidak lunak atau berair, kulit umbi tidak terluka atau memar. Untuk kentang, pilihlah yang tidak berlekuk agar pengupasannya mudah. Untuk bawang merah dan bawang putih, pilihlah yang kering tapi tidak keriput. Untuk wortel, pilihlah yang masih muda dengan warna jingga cerah.

Jangan Asal Simpan

Meski akan lebih baik jika kita segera mengolah bahan makanan yang telah kita beli, namun karena pertimbangan tertentu, adakalanya kita membeli dalam jumlah banyak untuk persediaan. Untuk itu, perlu diketahui bahwa tidak semua sayur dan buah membutuhkan kulkas dalam penyimpanannya. Pilihlah buah dan sayuran segar yang tidak cacat atau rusak jika akan menyimpannya dalam kulkas. Jangan mempunyai anggapan bahwa semua jenis buah dan sayuran bisa disimpan di dalam kulkas dan akan memperpanjang masa simpannya, karena tidak semua buah dan sayuran cocok disimpan dalam kulkas.
Ada 4 kelompok buah dan sayuran, jika ditinjau dari suhu penyimpanan dan kelembabannya yaitu :
  • Kelompok yang membutuhkan suhu dingin dan kelembaban tinggi. Kelompok ini membutuhkan kulkas dalam penyimpanannya supaya bisa tetap awet dan segar, misalnya anggur, brokoli, dan jagung manis.
  • Kelompok yang membutuhkan suhu sejuk dan kelembaban tinggi. Kelompok ini merupakan komoditi yang memerlukan kulkas dalam menjaga kesegarannya. Antara lain : terung, paprika, dan tomat hijau.
  • Kelompok yang membutuhkan suhu dingin dan kelembaban rendah. Komoditi yang masuk kelompok ini tidak memerlukan kulkas dalam penyimpanannya, misalnya bawang putih dan bawang bombay.
  • Kelompok yang membutuhkan suhu hangat dan dan kelembaban rendah. Kelompok ini juga tidak membutuhkan kulkas dalam penyimpanannya, misalnya labu dan ubi jalar.
Ada beberapa buah dan sayur yang tidak dianjurkan untuk dimasukkan dalam kulkas, karena bisa mengalami kerusakan dingin (chilling injury) yang ditandai dengan perubahan warna kulit atau daging buahnya. Buah dan sayuran seperti ini sebaiknya tidak disimpan dalam kulkas, antara lain : pisang, alpukat, melon, jeruk, pepaya, dan kiwi, serta sayuran seperti timun, bawang, dan kentang.

Agar Anak Gemar Makanan Sehat

Setiap orangtua pasti akan senag senang jika anak-anaknya mudah dalam hal makan dan menyukai makanan yang sehat. Berikut beberapa kiat yang bisa diterapkan orangtua :
  • Sediakan selalu menu sehat di meja makan keluarga, tentu saja dengan mengurangi yang instan dan memperbanyak sayur serta buah-buahan.
  • Beri contoh pada anak bahwa orangtuanya gemar makan makanan sehat.
  • Batasi uang jajan anak dan hendaknya orangtua selalu berpesan supaya anak memilih jajanan yang sehat.
  • Biasakan sarapan pagi supaya anak bisa konsentrasi belajar dan secara tidak langsung bisa mengurangi minat jajan anak yang berlebihan.
  • Untuk anak yang masih kecil, sajikan sayur dan buah agar bisa menarik minat anak. Jika tidak suka dimakan secara langsung, sesekali bisa dibuat jus atau sari buah.
  • Sekali waktu, sempatkan untuk membuat sendiri makanan favorit anak. Selain bebas bahan tambahan makanan seperti pemanis buatan, pengawet, dan penyedap rasa, dengan memasak bersama anak akan memberi kesan tersendiri bagi anak kita.

Sehat Tidak Harus Mahal

Bahan makanan yang sederhana bisa diolah sehingga menjadi makanan yang menarik dan tentu saja sehat, seperti tahu dan tempe misalnya. Sayuran hijau yang harganya cukup murah juga bisa menjadi sajian penuh gizi bagi keluarga. Jika membeli buah terasa berat di kantong, bisa disiasati dengan membelinya ketika sedang musim, karena biasanya harganya relatif lebih murah. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi inspirasi untuk selalu menyajikan makanan sehat bagi keluarga kita. (dr. Avie Andriyani)
LINDUNGILAH KELUARGAMU DARI PENYAKIT DENGAN KEBERSIHAN RUMAH

   Ada pepatah yang mengatakan kalau rumah anda adalah cerminan kepribadian penghuninya. Oleh sebab itu, untuk memperlihatkan kepribadian yang baik dan menyenangkan, tidak ada salahnya anda merawat kebersihan setiap sisi rumah anda. Mulai dari halaman, ruang tamu, lantai dan dinding serta kamar mandi,
 
   Selain menjadi cerminan sifat pemiliknya, rumah yang bersih dan rapi juga membuat anda sebagai penghuni menjadi nyaman dan betah menghabiskan waktu di dalam rumah. Oiya, yang dimaksud kebersihan di sini tidak hanya dari debu tetapi juga merawat keutuhan rumah misalnya cat yang menggelupas atau bocor di kamar mandi.

 Agar keluarga kamu nyaman menempati kenyamanan dan keindahan rumah dan juga terhindar dari serangan penyakit yang ada dimana-mana yang saat ini.

Cara merawatnya dengan cara :

  • Membersihkan kerak yang menempel pada lantai kamar mandi
Masalah yang sering timbul di kamar mandi anda adalah kerak membandel yang menempel dan susah dihilangkan. Bila selama ini anda sudah mencoba membersihkan dengan banyak cara, baik digosok dengan sabun atau batu, ini dia cara ampuh yang bisa anda gunakan untuk membersihkan lantai kamar mandi. Gosok kerak yang membandel dengan batu apung dan air sabun kemudian bilas dengan air hingga bersih. Dan untuk membersihkan baknya, anda bisa menggunakan citoenzuur (asam sitrat) yang ditaburkan pada dinding dalam atau luar dan dasar bak mandi yang sudah dibasahi sebelumnya. Setelah ditaburi, anda diamkan selama satu jam hingga asam sitratnya bereaksi. Kemudian, sikan dan siram dengan air bersih dan bilas. Selanjutnya keringkan dengan lap kering. Oiya, asam sitrat atau biasa disebut juga sitrun yang berbentuk bubuk berwarna putih tersebut bisa anda beli di toko perlengkapan kue.
  • Memperbaiki lantai keramik yang retak
Lantai keramik retak dilepas dengan hati-hati agar keramik yang masih utuh tidak ikut terlepas. Nat dikorek dengan benda tajam. Setelah itu pasangan lantai dilepas atau dipecah sampai ke dasar, dibuat dasar lantai, kemudian keramik lantai pengganti dipasang.
Jika nat lantai keramik yang rusak, nat dibersihkan dahulu dengan cara dikorek.
Kemudian nat disiram dengan air bersih. Selanjutnya celah nat diisi dengan campuran yang agak cair dan biarkan meresap sampai ke dalam. Pada waktu isian tadi masih setengah kering, diikuti dengan campuran yang lebih kental dan ditekan agar padat. Sebelum isian tersebut mongering, sisa-sisa bahan pengisi yang tercecer di permukaan lantai dilap dengan lap kering.
  • Mengecat dinding agar tidak mudah mengelupas
Agar lapisan cat pada dinding tidak mudah mengelupas maka penggunaan plamur harus dibatasi hanya sebagai penutup retak-retak rambut yang halus pada dinding. Seringkali kita melakukan kesalahan yaitu menggunakan plamur sebagai lapisan cat dasar. Bahan plamur tidak dibuat untuk mengikat cat sehingga kalau tetap digunakan dalam proses pengecatan, maka cat akan mudah mengelupas. Waktu pengecatan pada dinding harus dipilih dengan hati-hati.
Jika pengecatan dilakukan pada kondisi hujan, cat akan butuh waktu lama untuk mengering. Begitu pula jika pengecatan dilakukan pada kondisi matahari sangat terik, hasilnya juga kurang bagus. Hasil pengecatan di bagian luar (permukaan dinding) akan mongering lebih dahulu daripada bagian dalam. Hal ini berpotensi menyebabkan cat retak, menggelumbung atau mengelupas. Waktu ideal untuk melakukan pengecatan adalah pada kondisi kering dan tidak pada saat matahari bersinar sangat terik.
  • Memaku dinding tanpa retak
Seringkali kita memaku dinding untuk mengantungkan pigura atau aksesoris rumah tangga, namun kita dapati dingding menjadi retak. Hal ini terjadi bukan karena campuran spesi yang kurang bagus tapi karena kita belum mengetahui cara memaku dinding yang benar. Caranya adalah dengan memberikan selotip silang pada dinding sebelum permukaan tembok dipaku, baru kemudian dipaku pada bagian tengah persilangan selotip tadi. Setelah selesai, selotip dilepaskan secara perlahan sesuai kebutuhan.
Jika bahan dinding kurang berkualitas, maka jika dipaku, dinding akan rontok. Cara untk mengatasinya adalah siramkan dua sampai tiga sendok makan cuka pada bagian dinding yang hendak dipaku. Tunggu sampai kering baru kemudian dinding dapat dipaku.
  • Merawat kusen pintu dan jendela
Kusen dan jendela rumah anda, kadang menjadi sasaran empuk binatang rayap yang membuat kayu pada kusen dan jendela anda menjadi rapuh. Nah, untuk mengatasi hal ini, caranya adalah dengan mencampur 3 Oli dan 1 solar kemudian diaduk sampai rata. Campuran tersebut dioleskan merata keseluruh permukaan kayu sampai campuran oli dan solar tersebut benar-benar kering. Setelah itu dilakukan pengecatan pada permukaan kayu. Dapat pula sebelum dicat, permukaan kayu dilapisi obat anti jamur untuk mencegah serangan dari rayap.
  • Membasmi jamur
Untuk mengatasi jamur ringan dan belum lama menyerang bagian-bagian rumah pada dinding dan plafon atau bahkan perabot rumah, dapat digunakan cuka, fungisida (pembasmi jamur) atau cairan disinfektan. Caranya, kain lap ditetesi cuka, disapukan pada bagian yang terserang jamur secara perlahan-lahan agar spora jamur tidak beterbangan kemana-mana. Penyapuan diulangi dengan cuka dan kain lap baru. Sikat tidak disarankan untuk membersihkan jamur karena akan membuat spora menyebar ke tempat lain, misalnya menempel pada perabot, sofa atau terhirup oleh manusia.
Jika serangan jamur sudah lama dan cukup berat, misalnya pada plafon akibat
bocor, segera diperbaiki kebocorannya dan diganti plafonnya atau dicat ulang. Instalasi sanitasi juga perlu dijaga dari kerusakan dan bocor agar tidak menjadi penyebab munculnya jamur.

Add caption
alat untuk kebersihan yang sering kita jumpai ada yaitu :


- Sapu lidi untuk membersihkan halaman

- Sapu injuk untuk membersihkan lantai

-Alat pel untuk mengepel lantai

- Sikat kamar mandi untuk membersihkan lantai kamar mandi dan jambban

- Sikat jamban untuk membersihkan lubang jamban

- Kemoceng untuk membersihkan jendela atau perabotan dari debu.