Konsumsi makanan baik untuk keluarga
Tidak diragukan lagi, peran keluarga
sangat berpengaruh dalam pola hidup kita, dan salah satunya adalah pola
makan sehari-hari. Seseorang yang terbiasa dengan pola makan tertentu
biasanya akan sulit untuk menghilangkan kebiasaannya tersebut. Untuk
itu, orangtua khususnya kaum ibu perlu mengetahui bagaimana caranya
membiasakan anak dan keluarga dengan pola makan sehat.
Kenalkan Sejak Dini
Kita bisa mulai mengenalkan makanan sehat
sejak anak kita lahir. Memberikan ASI pada anak-anak kita sebenarnya
merupakan awal yang baik untuk memulai. Seperti kita ketahui, ASI
merupakan makanan terbaik dan tidak bisa ditandingi dengan susu formula
semahal apapun. Setelah anak berusia 6 bulan dan siap mendapatkan MPASI
(makanan pendamping ASI), maka hendaknya kita memilihkan mereka makanan
yang alami dan sehat. Meskipun banyak makanan instan yang sangat
praktis, namun makanan pendamping ASI buatan sendiri lebih variatif dan
kaya dengan zat-zat gizi yang dibutuhkan dalam pertumbuhan anak. Semakin
bertambah umur anak, kebutuhan mereka pun semakin meningkat, karena
anak-anak kita mulai sekolah dan memiliki banyak aktivitas yang menyita
tenaga dan pikiran. Untuk itu, tetap pantau pola makan anak, jangan
sampai anak berangkat sekolah tanpa sarapan, dan ingatkan anak untuk
tidak terlambat makan meski banyak kegiatan. Apalagi saat ini makin
banyak kasus sakit gastritis (maag) yang menyerang anak usia sekolah.
Anak Meniru Kebiasaan Orangtua
Jika orangtua mempunyai kebiasaan
“sarapan” dengan segelas kopi saja, suka terlambat makan, tidak doyan
sayur, dan gemar makanan instan, maka biasanya kebiasaan-kebiasaan
seperti ini akan ditiru oleh anak. Jika kita ingin anak-anak kita sehat
dan cerdas, tentu kita akan berusaha untuk menerapkan pola makan sehat
dalam keluarga. Kita perlu menjelaskan kepada anak-anak mengenai
pentingnya memilih makanan yang sehat. Jangan biasakan anak jajan
sembarangan dan tunjukkan pada anak-anak kita bahwa kita selalu berusaha
memilih yang terbaik untuk mereka. Tunjukkan pada anak-anak jajanan
mana yang boleh mereka pilih dan mana yang tidak boleh.
Perbanyak Konsumsi Serat!
Kebiasaan makan sayur dan buah masih
sangat kurang di kalangan masyarakat Indonesia. Rata-rata konsumsi serat
pangan penduduk Indonesia baru memenuhi 10,5 gram per hari, ini berarti
hanya memenuhi kebutuhan serat sekitar sepertiga dari kebutuhan serat
yang ideal (30 gram) setiap hari. Hal ini mengakibatkan penyakit
degeneratif (penyakit ketuaan), seperti penyakit jantung, stroke, dan
lain-lain meningkat tajam. Serat memiliki banyak manfaat antara lain :
meningkatkan kesehatan saluran pencernaan dengan cara meningkatkan
motilitas (pergerakan) usus besar, memperlancar proses buang air besar,
mengurangi risiko wasir (ambeyen), dan mencegah kanker usus besar. Makan
sayur dan buah dalam jumlah yang cukup juga berfungsi ganda , yaitu
selain sebagai sumber serat juga merupakan sumber vitamin dan mineral,
yang kesemuanya itu dibutuhkan untuk pemeliharaan kesehatan tubuh yang
optimal.
Jangan Asal Pilih
Ada beberapa hal yang perlu kita
perhatikan ketika memilih sayur dan buah, tentunya supaya manfaat yang
diperoleh bisa maksimal. Berikut ini ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan ketika memilih buah :
- Pilihlah buah yang masak dan utuh. Buah yang masak optimal memiliki rasa manis yang segar.
- Pilihlah buah yang memiliki kulit yang licin, segar, dan tidak keriput.
- Warna buah harus terlihat segar dan padat.
- Pilihlah buah yang berbau harum (untuk beberapa jenis buah tertentu)
- Belilah buah tepat pada musimnya.
Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan ketika memilih sayuran, antara lain :
- Sayuran daun, pilihlah yang masih utuh dan segar, berwarna cerah, belum menguning, dan tidak buram. Batang daunnya dapat dipatahkan dengan mudah dan tulang-tulang daunnya masih terlihat jelas.
- Sayuran buah, pilihlah yang masih utuh, tidak pecah atau memar, tidak berair, serta tidak lunak dan berbau busuk. Pilihlah yang sudah tua atau masak (untuk cabai dan tomat), serta yang masih muda (untuk terung dan labu)
- Sayuran polong, Pilihlah polong yang masih muda, tidak berlubang-lubang, atau berbintik-bintik, berbentuk silindris, berwarna hijau tua, dengan batas antara biji polong belum terlihat jelas. Pilihlah yang dapat dipatahkan dengan mudah dan tidak berlendir. Sedangkan untuk polong yang diambil bijinya, pilih yang sudah tua.
- Sayuran umbi, pilihlah umbi yang tidak berlubang-lubang, tidak lunak atau berair, kulit umbi tidak terluka atau memar. Untuk kentang, pilihlah yang tidak berlekuk agar pengupasannya mudah. Untuk bawang merah dan bawang putih, pilihlah yang kering tapi tidak keriput. Untuk wortel, pilihlah yang masih muda dengan warna jingga cerah.
Jangan Asal Simpan
Meski akan lebih baik jika kita segera
mengolah bahan makanan yang telah kita beli, namun karena pertimbangan
tertentu, adakalanya kita membeli dalam jumlah banyak untuk persediaan.
Untuk itu, perlu diketahui bahwa tidak semua sayur dan buah membutuhkan
kulkas dalam penyimpanannya. Pilihlah buah dan sayuran segar yang tidak
cacat atau rusak jika akan menyimpannya dalam kulkas. Jangan mempunyai
anggapan bahwa semua jenis buah dan sayuran bisa disimpan di dalam
kulkas dan akan memperpanjang masa simpannya, karena tidak semua buah
dan sayuran cocok disimpan dalam kulkas.
Ada 4 kelompok buah dan sayuran, jika ditinjau dari suhu penyimpanan dan kelembabannya yaitu :
- Kelompok yang membutuhkan suhu dingin dan kelembaban tinggi. Kelompok ini membutuhkan kulkas dalam penyimpanannya supaya bisa tetap awet dan segar, misalnya anggur, brokoli, dan jagung manis.
- Kelompok yang membutuhkan suhu sejuk dan kelembaban tinggi. Kelompok ini merupakan komoditi yang memerlukan kulkas dalam menjaga kesegarannya. Antara lain : terung, paprika, dan tomat hijau.
- Kelompok yang membutuhkan suhu dingin dan kelembaban rendah. Komoditi yang masuk kelompok ini tidak memerlukan kulkas dalam penyimpanannya, misalnya bawang putih dan bawang bombay.
- Kelompok yang membutuhkan suhu hangat dan dan kelembaban rendah. Kelompok ini juga tidak membutuhkan kulkas dalam penyimpanannya, misalnya labu dan ubi jalar.
Ada beberapa buah dan sayur yang tidak dianjurkan untuk dimasukkan dalam kulkas, karena bisa mengalami kerusakan dingin (chilling injury)
yang ditandai dengan perubahan warna kulit atau daging buahnya. Buah
dan sayuran seperti ini sebaiknya tidak disimpan dalam kulkas, antara
lain : pisang, alpukat, melon, jeruk, pepaya, dan kiwi, serta sayuran
seperti timun, bawang, dan kentang.
Agar Anak Gemar Makanan Sehat
Setiap orangtua pasti akan senag senang
jika anak-anaknya mudah dalam hal makan dan menyukai makanan yang sehat.
Berikut beberapa kiat yang bisa diterapkan orangtua :
- Sediakan selalu menu sehat di meja makan keluarga, tentu saja dengan mengurangi yang instan dan memperbanyak sayur serta buah-buahan.
- Beri contoh pada anak bahwa orangtuanya gemar makan makanan sehat.
- Batasi uang jajan anak dan hendaknya orangtua selalu berpesan supaya anak memilih jajanan yang sehat.
- Biasakan sarapan pagi supaya anak bisa konsentrasi belajar dan secara tidak langsung bisa mengurangi minat jajan anak yang berlebihan.
- Untuk anak yang masih kecil, sajikan sayur dan buah agar bisa menarik minat anak. Jika tidak suka dimakan secara langsung, sesekali bisa dibuat jus atau sari buah.
- Sekali waktu, sempatkan untuk membuat sendiri makanan favorit anak. Selain bebas bahan tambahan makanan seperti pemanis buatan, pengawet, dan penyedap rasa, dengan memasak bersama anak akan memberi kesan tersendiri bagi anak kita.
Sehat Tidak Harus Mahal
Bahan makanan yang sederhana bisa diolah
sehingga menjadi makanan yang menarik dan tentu saja sehat, seperti tahu
dan tempe misalnya. Sayuran hijau yang harganya cukup murah juga bisa
menjadi sajian penuh gizi bagi keluarga. Jika membeli buah terasa berat
di kantong, bisa disiasati dengan membelinya ketika sedang musim, karena
biasanya harganya relatif lebih murah. Semoga bermanfaat dan bisa
menjadi inspirasi untuk selalu menyajikan makanan sehat bagi keluarga
kita. (dr. Avie Andriyani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar